TEMA
“Komitmen dan Tanggung Jawab NU dalam Melawan Terorisme Melalui Penyebaran Nilai Islam Rahmatan Lil ‘Alamin”
KERANGKA PIKIR
Sejak awal, Islam memproklamasikan diri sebagai agama yang mengusung idealisme rahmatan lil ‘alamin, agama yang menebarkan kedamaian untuk semesta. Islam tidak akan mengajarkan teror kepada umatnya, walaupun untuk sebuah kebajikan. Tujuan yang baik mesti diperoleh dengan cara yang baik pula, sebagaimana disebutkan Kaidah Fiqhiyyah: الغايه لا تبرر الوسيله
Terorisme lahir dari rahim Radikalisme dan Fundamentalisme. Fundamentalisme lebih mengacu pada ideologi, sementara radikalisme mengacu pada gerakan. Kaum fundamentalis gerakannya hampir selalu radikal, dan Kaum Radikal biasanya sistem ideologinya fundamental. Fundamentalisme bukanlah sekadar paham yang kembali kepada kepercayaan fundamental agama (al-Qur'an dan Sunnah) secara literal. Lebih dari itu, fundamentalisme adalah gerakan politik modern yang menggunakan agama sebagai dasar dari usaha memenangi, mengonsolidasi kekuasaan, dan memperluas kontrol sosial.
Konsep jihad –yang sering dipakai sebagai justifikasi fundamentalisme yang melahirkan teror berbaju agama– sesungguhnya konsep yang santun. Ia tidak membenarkan tindakan machiavellis-tik (menghalalkan segala cara) untuk memetik sebuah kemenangan. Jihad dalam konsepsi fiqh tidak melibatkan warga sipil, apalagi anak-anak dan perempuan. Karena itu menjadi wajar jika fiqh jinayat mengkatagorikan aksi teroris kedalam bingkai hirabah.
Kendati saat ini sudah mulai muncul kesadaran pemahaman di kalangan Barat untuk membedakan Islam sebagai agama dan terorisme yang dilakukan sebagian Muslim, tapi kecurigaan, atau bahkan upaya untuk selalu menghubungkan Islam dan umatnya –eksplisit maupun implisit– dengan terorisme masih terus berjalan. Realitas ini tentu perlu disikapi secara kritis dan arif serta perlu dicari penyelesaiannya secara menyeluruh. Untuk kepentingan inilah diadakan Halqah Alim Ulama se-Jateng-DIY.
TUJUAN KEGIATAN
1. Menjalin ukhuwah antar ulama dalam merumuskan blue print NU dalam mengantisipasi terorisme
2. Menjabarkan mengenai model ideal Islam rahmatan lil ‘alamin
3. Meningkatkan peran pemberdayaan ajaran ahlussunnah wal jama’ah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
MANFAAT KEGIATAN
1. Mendapatkan rumusan mengenai model ideal Islam rahmatan lil ‘alamin
2. Mendapatkan rumusan ideal tentang fakta ajaran ahlussunnah wal jama’ah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
3. Terjalinnya ukhuwah antar ulama dalam merumuskan blue print NU dalam mengantisipasi terorisme
NARA SUMBER
1. Drs. H. As’ad Sa’id Ali (Keynote speaker)
2. Prof. DR. KH. Sa’id Agil Siradj
3. KH. Ir. Shalahuddin Wahid
4. KH. Masdar Farid Masudi, MA
5. Drs. H. Slamet Efendy Yusuf, M.Si
6. H. Ulil Abshar Abdalla, M.Sc
PENYELENGGARA
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Majma’ al-Buhuts an-Nahdliyyah bekerja sama dengan Ikatan Alumni Madarsah Qudsiyyah (IKAQ) Kudus, dengan susunan panitia sebagai berikut:
Penanggung Jawab : • KH. Sya’roni Ahmadi (Nadhir Madrasah Qudsiyyah)
• KH. A. Mustofa Bisri (Majma’ Al-Buhuts An-nahdliyyah)
Penasehat : • KH. Ma’ruf Irsyad
• K.H. Nur Halim Ma’ruf
• Prof. Drs. H. Abdurrahman Mas’ud, Ph. D
• H. Mustahdi, SH
• H. Nur Hamid
Panitia Pengarah (Steering Committee)
Ketua : Drs. KH. Em Nadjib Hassan
Sekretaris : M. Rikza Chamami, M.Si
Anggota : • K.H Mu’adz Thohir
• H. Fathurrahman, BA
• K.H. M. Mu’tashim Billah, M.Si
• K.H. M. Zainal Arifin
• K.H. Dian Nafi’
• K.H. Bisri Adib Hattani
• K.H. Nuruddin Amin
• H. M. Ihsan, M.Ag
• Abdul Jalil, M.EI
• H. Asnawi Hafidz
• Drs. Abdul Wahhab, M.Ag
Panitia Pelaksana (Organizing Committee) :
Ketua : H. Idham Kholid, SH, MH
Wakil Ketua : Saiful Anas, SH.I
Sekretaris : Tubagus Mansur, S.Ag
Wakil Sekretaris : Nor Ali, SE
Bendahara : H. Durrun Nafis, SE
Hari : Ahad Pon
Tanggal : 13 Dzul Qa’dah 1430 H / 01 Nopember 2009 M
Pukul : 08.00 WIB s/d selesai
Tempat : PP. Raudlatuth Tholibin Kudus Jl. KHR. Asnawi No. 44 Bendan Kerjasan Kudus
“Komitmen dan Tanggung Jawab NU dalam Melawan Terorisme Melalui Penyebaran Nilai Islam Rahmatan Lil ‘Alamin”
KERANGKA PIKIR
Sejak awal, Islam memproklamasikan diri sebagai agama yang mengusung idealisme rahmatan lil ‘alamin, agama yang menebarkan kedamaian untuk semesta. Islam tidak akan mengajarkan teror kepada umatnya, walaupun untuk sebuah kebajikan. Tujuan yang baik mesti diperoleh dengan cara yang baik pula, sebagaimana disebutkan Kaidah Fiqhiyyah: الغايه لا تبرر الوسيله
Terorisme lahir dari rahim Radikalisme dan Fundamentalisme. Fundamentalisme lebih mengacu pada ideologi, sementara radikalisme mengacu pada gerakan. Kaum fundamentalis gerakannya hampir selalu radikal, dan Kaum Radikal biasanya sistem ideologinya fundamental. Fundamentalisme bukanlah sekadar paham yang kembali kepada kepercayaan fundamental agama (al-Qur'an dan Sunnah) secara literal. Lebih dari itu, fundamentalisme adalah gerakan politik modern yang menggunakan agama sebagai dasar dari usaha memenangi, mengonsolidasi kekuasaan, dan memperluas kontrol sosial.
Konsep jihad –yang sering dipakai sebagai justifikasi fundamentalisme yang melahirkan teror berbaju agama– sesungguhnya konsep yang santun. Ia tidak membenarkan tindakan machiavellis-tik (menghalalkan segala cara) untuk memetik sebuah kemenangan. Jihad dalam konsepsi fiqh tidak melibatkan warga sipil, apalagi anak-anak dan perempuan. Karena itu menjadi wajar jika fiqh jinayat mengkatagorikan aksi teroris kedalam bingkai hirabah.
Kendati saat ini sudah mulai muncul kesadaran pemahaman di kalangan Barat untuk membedakan Islam sebagai agama dan terorisme yang dilakukan sebagian Muslim, tapi kecurigaan, atau bahkan upaya untuk selalu menghubungkan Islam dan umatnya –eksplisit maupun implisit– dengan terorisme masih terus berjalan. Realitas ini tentu perlu disikapi secara kritis dan arif serta perlu dicari penyelesaiannya secara menyeluruh. Untuk kepentingan inilah diadakan Halqah Alim Ulama se-Jateng-DIY.
TUJUAN KEGIATAN
1. Menjalin ukhuwah antar ulama dalam merumuskan blue print NU dalam mengantisipasi terorisme
2. Menjabarkan mengenai model ideal Islam rahmatan lil ‘alamin
3. Meningkatkan peran pemberdayaan ajaran ahlussunnah wal jama’ah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
MANFAAT KEGIATAN
1. Mendapatkan rumusan mengenai model ideal Islam rahmatan lil ‘alamin
2. Mendapatkan rumusan ideal tentang fakta ajaran ahlussunnah wal jama’ah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
3. Terjalinnya ukhuwah antar ulama dalam merumuskan blue print NU dalam mengantisipasi terorisme
NARA SUMBER
1. Drs. H. As’ad Sa’id Ali (Keynote speaker)
2. Prof. DR. KH. Sa’id Agil Siradj
3. KH. Ir. Shalahuddin Wahid
4. KH. Masdar Farid Masudi, MA
5. Drs. H. Slamet Efendy Yusuf, M.Si
6. H. Ulil Abshar Abdalla, M.Sc
PENYELENGGARA
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Majma’ al-Buhuts an-Nahdliyyah bekerja sama dengan Ikatan Alumni Madarsah Qudsiyyah (IKAQ) Kudus, dengan susunan panitia sebagai berikut:
Penanggung Jawab : • KH. Sya’roni Ahmadi (Nadhir Madrasah Qudsiyyah)
• KH. A. Mustofa Bisri (Majma’ Al-Buhuts An-nahdliyyah)
Penasehat : • KH. Ma’ruf Irsyad
• K.H. Nur Halim Ma’ruf
• Prof. Drs. H. Abdurrahman Mas’ud, Ph. D
• H. Mustahdi, SH
• H. Nur Hamid
Panitia Pengarah (Steering Committee)
Ketua : Drs. KH. Em Nadjib Hassan
Sekretaris : M. Rikza Chamami, M.Si
Anggota : • K.H Mu’adz Thohir
• H. Fathurrahman, BA
• K.H. M. Mu’tashim Billah, M.Si
• K.H. M. Zainal Arifin
• K.H. Dian Nafi’
• K.H. Bisri Adib Hattani
• K.H. Nuruddin Amin
• H. M. Ihsan, M.Ag
• Abdul Jalil, M.EI
• H. Asnawi Hafidz
• Drs. Abdul Wahhab, M.Ag
Panitia Pelaksana (Organizing Committee) :
Ketua : H. Idham Kholid, SH, MH
Wakil Ketua : Saiful Anas, SH.I
Sekretaris : Tubagus Mansur, S.Ag
Wakil Sekretaris : Nor Ali, SE
Bendahara : H. Durrun Nafis, SE
Hari : Ahad Pon
Tanggal : 13 Dzul Qa’dah 1430 H / 01 Nopember 2009 M
Pukul : 08.00 WIB s/d selesai
Tempat : PP. Raudlatuth Tholibin Kudus Jl. KHR. Asnawi No. 44 Bendan Kerjasan Kudus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar